JERAWAT
Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya. Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat, "Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya.
Jerawat ada beberapa jenis, antara lain :
Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung kelenjar sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid). Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen, dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan, juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembap, dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya jerawat.
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya memiliki:
1. Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar minyak,
2. Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal
3. Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit
Ada beberapa faktor yang dapat memicu atau meningkatkan risiko seseorang mengalami jerawat, di antaranya:
1. Perubahan hormon. Diperkirakan bahwa jerawat yang terjadi pada orang-orang dewasa disebabkan oleh perubahan kadar hormon. Delapan dari sepuluh kasus jerawat pada orang dewasa, terjadi pada wanita, karena wanita lebih sering mengalami perubahan hormon pada masa-masa tertentu, yaitu ketika menstruasi dan kehamilan. Jerawat kerap muncul pada sebagian wanita menjelang periode menstruasi. Sedangkan pada wanita hamil, jerawat biasa muncul pada tiga bulan pertama kehamilan. Bagi wanita yang mengalami kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik, selain munculnya jerawat, naiknya berat badan serta munculnya kista kecil di dalam ovarium juga bisa terjadi.
2. Masa pubertas. Hal ini biasanya dialami oleh remaja. Pada masa pubertas, produksi sebum oleh kelenjar minyak akan meningkat seiring dengan tingginya produksi hormon testosteron. Dan terkadang, produksi sebum tersebut melebihi kuantitas yang dibutuhkan oleh kulit.
3. Efek samping penggunaan kosmetik.
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak mudah menyumbat pori-pori.
4. Iritasi akibat benda yang dikenakan. Bintik jerawat juga bisa muncul akibat gesekan atau tekanan dari material yang kita pakai terhadap kulit secara terus-menerus. Contohnya bintik yang muncul di kening akibat terlalu sering mengenakan ikat kepala dan bintik di punggung akibat rutin memakai ransel.
5. Stres.
sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Masalahnya, ada hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan tumbuhnya jerawat. Tak hanya itu, stres membuat orang tersebut mempunyai pola makan yang cenderung banyak mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, sebagai "pelarian" dari stres.
6. Efek samping obat-obatan. Hal ini biasanya terjadi pada penggunaan obat lithium, steroid, dan antiepilepsi. Suplemen vitamins B2, B6, dan B12 juga dapat menyebabkan efek samping berupa jerawat.
7. Keturunan. Jika kita memiliki orang tua yang pernah yang bermasalah dengan jerawat, maka kita berisiko besar mengalami hal yang sama. Bahkan tingkat keparahan jerawat bisa saja lebih tinggi terutama sebelum memasuki usia dewasa. Selain itu, apabila orang tua kita masih memiliki masalah dengan jerawat, maka kita juga berisiko mengalami hal yang sama meski sudah memasuki usia dewasa.
Ada berbagai jenis bahan yang bisa digunakan untuk mengobati jerawat secara tradisional. Anda bisa memanfaatkan bahan sederhana dari dapur atau kebun sendiri. Berikut ini adalah beberapa jenis cara menghilangkan jerawat secara tradisional :
1. Air Jeruk Lemon
Jeruk lemon menjadi bahan yang mudah didapatkan. Anda bisa memakai jeruk lemon untuk mengatasi peradangan dan pembengkakan jerawat. Khasiat utama jeruk lemon untuk mengobati jerawat adalah karena kandungan bahan antioksidan, flavonoid dan juga vitamin C. Antioksidan bisa mengatasi pembengkakan jerawat yang disebabkan karena serangan zat radikal bebas.
2. Pasta Tomat
Tomat adalah bahan yang sangat ampuh untuk mengatasi jerawat. Jeli tomat mengandung vitamin C dan bahan-bahan antioksidan. Senyawa yang terdapat dalam jeli tomat berkhasiat untuk merawat jerawat denga mencegah peradangan dan mengembalikan ukuran pori-pori. Bahkan cara menghilangkan jerawat secara tradisional dengan tomat bisa mencegah penyebab jerawat muncul terus.
3. Bawang Putih
Bawang putih dikenal sebagai perawatan tradisional untuk berbagai jenis penyakit, termasuk jerawat. Bawang putih mengandung senyawa khusus yang bisa menjadi sumber antioksidan dan juga bahan antibiotik. Selain itu bawang putih menyebabkan semua racun dalam tubuh keluar termasuk ketika jerawat mengalami infeksi atau pembengkakan.
4. Masker Kunyit
Kunyit menjadi bahan obat yang sangat dipercaya pada berbagai pengobatan tradisional. Salah satunya adalah bisa menyembuhkan luka dengan cepat. Ekstrak dari bubuk kunyit mengandung bahan aktif anti bakteri yang bisa menyembuhkan luka jerawat. Selain itu, cara menghilangkan jerawat secara tradisional dengan kunyit juga bisa membuat wajah menjadi lebih bersinar dan segar.
5. Masker Madu dan Kayu Manis
Madu dan kayu manis memiliki zat aktif yang berfungsi untuk membunuh semua kuman, bakteri dan jamur pada kulit. Selain itu kandungan minyak esensial aktif pada kayu manis juga bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Jerawat sering muncul dari bagian pori-pori kulit akibat infeksi bakteri atau kuman. Jadi bahan kayu manis dan madu sangat efektif untuk membunuh semua penyebab jerawat.
6. Terapi Es Batu
Es batu memiliki tingkat suhu dingin yang paling sesuai untuk solusi jerawat tak kunjung sembuh. Untuk mengatasi jerawat, maka anda bisa menggunakan beberapa potong es batu kecil dan terapkan pada bagian wajah. Pastikan Anda memakai es batu yang bersih sehingga tidak menyebabkan infeksi pada jerawat.
7. Putih Telur
Putih telur adalah salah satu sumber protein tinggi yang bisa menyembuhkan infeksi dan luka jerawat dalam waktu yang cepat. Anda bisa memakai jenis telur ayam kampung organik, karena telur biasa kurang efektif untuk menyembuhkan jerawat.
8. Masker Nanas
Nanas adalah buah manis yang menyegarkan dan mengandung banyak air. Selain itu buah nanas juga mengandung vitamin C yang secara efektif bisa menyembuhkan jerawat. Gunakan nanas segar yang belum lama dipetik untuk mendapatkan khasiat maksimal dari vitamin dalam nanas.
Jika dengan perawatan tradisional jerawat tak kunjung membaik, segera periksakan ke dokter ahli untuk pengobatan jerawat anda.